Jumpa bahagia di zona Mur.
Sudah lama tidak bersua, kali ini saya mau mencoba berbagi tips dan pengalaman berbuka puasa sehat ala Mur.
Setelah seharian menahan haus, lapar, dan hawa nafsu lainnya (seperti mengendalikan emosi, misalnya) tentu nutrisi yang berada di dalam tubuh akan berkurang, tak terkecuali cairan tubuh. Untuk mengembalikan cairan dan nutrisi ke keadaan normal, maka kita perlu untuk menghidrasi kembali tubuh kita dengan nutrisi dan cairan, sehingga tubuh dapat kembali stabil.
Cairan untuk menghidrasi tubuh kita dapat diperoleh dari air. Namun, banyak di antara kita yang tidak begitu menyukai air yang apa adanya; kadangkala dicampur dengan pelengkap lainnya seperti teh, es, kopi, sirup dan lain sebagainya. Hal ini merupakan wajar, karena setelah beraktivitas seharian, tubuh kita secara spontan akan mencari sesuatu yang manis untuk mengisi energi, karena gula merupakan karbohidrat sederhana yang mudah dicerna oleh tubuh.
Tapi apakah dengan minum air yang apa adanya saja atau dengan air yang sekadar manis itu cukup sebagai menu berbuka puasa? Berikut tips dari Mur yang dapat dicoba.
1. Berbuka Puasa dengan Air Hangat
Air dingin atau air es memang sangat menggoda setelah 13 jam lamanya kita berpuasa. Sensasi kesegaran air dingin atau air es membuat banyak orang memilih berbuka puasa dengannya. Ternyata, hal ini merupakan hal yang harus dihindari. Menurut Praktisi gizi klinis dan olahraga, Rita Ramayulis yang diterbitkan Kompas [1], mengatakan bahwa berbuka dengan minuman yang terlalu dingin akan membuat kerja lambung lambat karena harus menyesuaikan dengan suhu tubuh. Selain itu, perut telah lama tidak diisi makanan ataupun minuman selama hampir 13 jam, lambung akan mengalami kontraksi atau kaget ketika langsung menerima air dingin. Air dingin tersebut akan memberikan efek kembung dan lama dicerna oleh tubuh, karena penyesuaian suhu yang ekstrim.
Berbeda dengan air dingin, air hangat akan menyesuaikan suhu tubuh pada saat berbuka, sehingga tubuh akan mudah terhidrasi dengan baik. Air hangat juga dapat memberikan efek relaksasi yang baik kepada tubuh. Dengan terelaksasinya tubuh, maka tubuh akan lebih siap untuk melakukan aktivitas selanjutnya, seperti mengonsumsi hidangan pembuka atau melakukan ibadah. Meminum air hangat juga dapat merangsang aliran darah menuju usus, sehingga dapat mencegah sembelit pada saat beraktivitas. Rasanya kurang nyaman kan, kalau setelah berbuka, pada saat kita beribadah salat maghrib, isya dan tarawih, perut kita terasa tidak nyaman karena kembung atau begah.
Bila kalian tidak menyukai air hangat yang apa adanya, bisa diberikan pelengkap seperti teh, gula secukupnya, madu, atau perasan jeruk limau.
2. Konsumsi Buah-buahan Manis sebagai Takjil
Setelah mengonsumsi air hangat, alangkah baiknya kita juga mengonsumsi buah-buahan manis seperti buah kurma. Namun bila tidak ada kurma, buah lainnya pun bisa dijadikan alternatif, seperti pisang, apel, melon, pepaya, mangga, semangka atau anggur. Buah-buahan mengandung pemanis alami yang memiliki resiko lebih rendah dibandingkan pemanis buatan yang kita jumpai pada sirup dan pemanis buatan, sehingga sangat baik apabila dikonsumsi oleh tubuh. Selain itu, buah-buahan mengandung vitamin dan nutrisi yang sangat banyak, sehingga diharapkan buah-buahan dapat mengganti nutrisi yang hilang pada saat puasa.
Buah-buahan ini dapat dikonsumsi secara alami, dibuat jus, dijadikan salat buah ataupun dibuat sop buah. Namun hindari jus buah atau sop buah yang terlalu banyak menggunakan pemanis buatan, karena hal itu justru tidak begitu baik bagi tubuh. Beri gula secukupnya, atau dapat ditambahkan madu sebagai pemanis alami.
3. Camilan Berbuka Puasa
Terkadang, ada beberapa orang yang merasa bahwa buah saja tidak cukup untuk mengganjal perut. Maka dari itu, camilan untuk berbuka puasa juga dapat dijadikan opsi untuk mengisi perut tanpa membuat kekenyangan. Camilan yang dianjurkan merupakan camilan yang manis serta mengandung olahan buah di dalamnya. Misalnya, klepon, serabi, pie buah, kue pisang, atau dadar gulung. Sebisa mungkin, hindari camilan yang digoreng dan mengandung minyak berlebih, karena akan memperlambat proses pencernaan dan membuat kita mudah begah.
Untuk camilan ini sebaiknya dikonsumsi secukupnya, ya. Kalau terlalu banyak, nanti malah tidak bisa menyantap hidangan utama. Selain itu, camilan ini hanya sebagai pelengkap karena nilai gizi yang terdapat didalamnya terkadang belum mencukupi keseluruhan kalori yang tubuh butuhkan.
4. Solat Maghrib
Eits, langsung ingin makan hidangan utama? Biasanya setelah kita menyantap takjil alias camilan manis-manis untuk berbuka puasa, kita langsung melahap hidangan utama atau makanan berat. Coba dibalik, setelah menyantap air hangat dan buah-buahan dengan cukup untuk mengganjal perut sebagai takjil serta camilan secukupnya, lakukan ibadah solat maghrib terlebih dahulu. Dengan begitu, diharapkan nutrisi dari buah-buahan yang masuk sebelumnya memiliki waktu untuk dicerna, sebelum makanan lainnya masuk. Di sisi lain, dengan menunaikan solat tepat waktu merupakan kewajiban dan juga dapat menyempurnakan ibadah puasa yang telah kita jalani seharian.
5. Santap Hidangan Utama Secukupnya
Setelah menunaikan ibadah solat maghrib, hidangan utama dapat disegerakan untuk disantap. Hidangan utama terdiri dari kombinasi antara karbohidrat, protein, dan serat secukupnya. Keseimbangan menu ini dibutuhkan untuk menambah nutrisi dan kalori, sehingga kita dapat melakukan aktivitas dengan lancar, seperti melanjutkan ibadah solat isya dan tarawih. Pilihan lauk sehat untuk berbuka puasa dapat berupa olahan protein hewani atau nabati, seperti ayam panggang atau rebus, ikan bakar, daging bakar, tahu, tempe, dan tumis kacang. Sedangkan untuk seratnya dapat diperoleh dari tumis sayur, aneka sup, karedok atau pecel. Setelah itu, kandungan karbohidrat, terutama karbohidrat kompleks dapat diperoleh dari nasi merah, ubi merah atau kentang.
Makanlah secukupnya dengan porsi yang sewajarnya. Karena bila kita makan terlalu berlebih, akan menimbulkan efek begah sehingga menghambat pergerakan tubuh dalam menjalani aktivitas. Dikutip dari klikdokter.com [2], konsumsi berlebihan dan makan makanan dengan kadar lemak tinggi justru dapat menyebabkan gangguan kesehatan seperti kembung, konstipasi (sulit BAB), heart burn, nyeri perut, dan gangguan pencernaan lainnya.
6. Cukupi Kebutuhan Air
Setelah di awal tadi kita telah mengonsumsi air hangat, buah-buahan, camilan, hingga hidangan utama, sebaiknya cukupi kembali kebutuhan air guna menghindari dehidrasi. Hal ini dapat dilakukan dengan mengonsumsi 1,5l sampai 2l air mulai dari waktu berbuka puasa hingga sahur. Air dengan suhu sedang atau biasa juga sangat baik, sehingga metabolisme tubuh akan membaik. Bagi yang gemar meminum infused water juga dapat melakukan hal ini, sehingga tubuh akan segar sehingga dapat melakukan aktivitas ibadah di bulan Ramadhan dengan baik.
Itulah beberapa tips berbuka puasa sehat ala Mur yang mungkin dapat kalian terapkan di bulan Ramadhan ini. Semoga bermanfaat!
Terima kasih sudah berkunjung di zona Mur!
-Murenzonio-
Referensi:
[1] TribunJogja.com. (2019). "Manakah yang Lebih Menyehatkan, Buka Puasa dengan Air Hangat atau Air Dingin? Artikel ini telah tayang di Tribunjogja.com dengan judul Manakah yang Lebih Menyehatkan, Buka Puasa dengan Air Hangat atau Air Dingin?" Diakses pada 06 Mei 2019.
[2] KlikDokter.com. (2014). "8 Langkah Berbuka Puasa yang Sehat dan Benar" Diakses pada 06 Mei 2019.
[3] DokterSehat.com. "Tips Makan Sehat Saat Berbuka Puasa" Diakses pada 06 Mei 2019.
#30HariKebaikanBPN [DAY 1]
Artikel ini merupakan bentuk partisipasi dalam "BPN 30 Days Ramadhan Blog Challenge" yang diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network.
12 comments
Hayırlı ramazanlar diliyorum 😊
ReplyDeleteTeşekkür ederim 😀
DeleteWk bener banget tuh kalo habis buka langsung makan besar ga maghriban dulu pasti maghribannya mepet isya karena nunggu makanan turun :(
ReplyDeleteTerus jadi cepet begah :(
DeleteTipsnya sama persis dgn yang aku lakuin pas bulan puasa. Nice post! ^^
ReplyDeleteAlhamdulillah, semoga puasanya lancar dan sehat selalu ya 😄
Deletekalo gw gak bisa ninggal gorengan sih, mendoan dkk, wkwk.. thx tipsnya :)
ReplyDeleteSesekali boleh laaah biar tidak jenuh, tapi kalau terlalu banyak juga kurang sehat 😶
DeleteNoted banget!
ReplyDeletesaya juga buka puasa minum air hangat, lalu sholat Magrib sih hahaha
Abis itu makan nasi hahaha
Setelah makan nasi, baru deh buah, lalu camilan.
Dan iyes banget, saya hindari banget camilan gorengan, tapi pak su itu kebiasaan sejak kecil makan gorengan, akhirnya dia batuk deh.
sebal sayah :D
terimakasih untuk informasinya.
ReplyDeletehttp://bit.ly/2AzRPnk
This comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteSorry, your comment have been removed due to breaking our terms. Please read carefully the notes below this comment section. Thank you.
Thank you for visiting my blog! Your comment would definitely help this site to get better :) To make things easier, please consider:
1. Every comment that contains spam, bot, racism, hate speech, and advertisement will be deleted.
2. Active link will be deleted. As suggestion, use your Google/Blogger account and I will visit your web page back.