Senang rasanya bisa kembali berkarya, setelah beberapa waktu (baca: kurang lebih 9 tahun) saya tidak begitu aktif dalam dunia tulis-menulis secara langsung.
Mungkin saya tidak seperti kebanyakan teman-teman narablog yang memiliki latar belakang seorang penulis lepas maupun profesional, atau memiliki pekerjaan yang berhubungan dalam dunia tulis-menulis. Namun saya telah mencintai dunia jurnalistik semenjak duduk di bangku sekolah menengah pertama, sekitar tahun 2008 (waktu itu saya kelas tujuh). Berawal dari kegemaran menulis fanfiction (cerita fiksi buatan penggemar yang dikembangkan berdasarkan cerita dari film, animasi atau drama yang sudah ada) sejak kelas enam di sebuah situs penyedia fanfic yang cukup terkenal di tahun 2008, saya memberanikan diri untuk bergabung dalam ekstrakurikuler pers (selanjutnya disingkat menjadi ekskul pers) dengan harapan saya dapat mengasah tata bahasa penulisan serta menuangkan ide-ide terpendam dalam dunia tulis-menulis dan di bidang kreatif.
Dalam ekskul pers, terdapat dua bidang yang sangat populer, yaitu bidang mading (majalah dinding) dan bidang koran sekolah. Karena kebetulan saya sangat senang menempel mading untuk kelas saya sendiri, saya coba untuk masuk ke bidang mading. Tugasnya sangat sederhana, yaitu membuat konten mading edukatif dan menarik di setiap lantai (terdapat 2 buah) dan lapangan utama (terdapat satu mading besar). Kewajiban saya memasang mading di kelas tentu tidak diabaikan. Teman-teman sekelas saya waktu itu cukup senang melihat hasil karya mading kami, sekaligus takjub mengingat mading yang dihias cukup besar. Untuk ukuran setiap madingnya, kira-kira sebesar ini.
Tentu pemasangan mading ini tidak sendiri, dilakukan secara tim. Konten mading yang dipajang rata-rata berasal dari beberapa majalah, koran maupun hasil browsing dari internet yang digunting dan dihias semenarik mungkin. Tak jarang, konten ditulis sendiri sesuai dengan topik bulanan yang sedang diangkat. Dalam pandangan saya, mading ini seperti blog dalam metode konvensional. Materi dapat diperoleh dari mana saja. Namun dalam persoalan mengolah tulisan, gambar dan hiasan tetap membutuhkan keterampilan tersendiri, sehingga orang yang memandanginya betah berlama-lama dalam memperoleh informasi. Mirip dengan blog, konten yang kita sajikan dapat bersumber dari mana saja; baik personal, pengalaman orang lain, tutorial, dan lain sebagainya, namun karakter blog muncul tergantung kepada penulisnya, kan.
Pada awalnya, saya tidak begitu mengenal dunia blogging. Namun melihat teman-teman ekskul pers yang banyak memiliki blog sendiri sesuai dengan kepribadian mereka masing-masing (ada yang senang fashion, cerita, hingga membuat blognya seperti digital diary) saya ikut termotivasi untuk membuat blog dan menuangkan ide-ide maupun hanya sekedar menumpahkan curahan hati melalui tulisan. Pada saat itu, saya belum memiliki laptop dan hanya bermodalkan flashdisk ukuran 2gb serta Rp10.000 setiap harinya untuk pergi ke warnet. Lumayan, setiap pulang sekolah dari pukul empat sore hingga pukul delapan malam (dulu kalau di warnet, Rp10.000 sudah dapat durasi empat jam untuk internetan) saya mempelajari dasar-dasar struktur kode dan templates melalui tutorial dan blogwalking untuk melihat referensi blog orang lain. Pada saat itu, saya masih menggunakan kode xml dan html4 (kalau sekarang sudah ada html5, hehe).
Setiap sore hingga malam, saya habiskan waktu untuk blogging. Ibu saya selalu mengingatkan untuk tidak pulang terlalu malam (waktu itu saya sudah kelas delapan, jadi sudah diperbolehkan ke warnet). Terkadang Ibu saya ikut menemani ke warnet, sembari membuka email dan bermain facebook. Sesekali beliau mengecek apa yang saya kerjakan (mungkin khawatir anaknya mengakses konten negatif, hehe). Karena menurutnya kegiatan saya cukup positif, maka kegiatan saya tersebut sepenuhnya didukung, bahkan uang jajan saya sering ditambah; kalau-kalau saya ingin ke warnet lebih lama lagi.
Semakin banyak membaca, mencoba, trial, error, penasaran, coba lagi, dan lagi. Berjam-jam saya habiskan di warnet hanya untuk mengotak-ngatik templates agar unik dari yang lainnya. Lalu menulis konten-konten yang saya senangi (saat itu saya sangat senang dengan konten hiburan yang berasal dari Jepang), menjelajahi blog orang lain, menambah widget unik, mencoba kode baru, selalu begitu hingga teriakan anak-anak sebaya saya yang sedang bermain game online seolah tidak terdengar di telinga saya.
Singkat cerita, entah bagaimana, guru komputer saya yang bernama Pak Imam mengetahui bahwa saya aktif dalam dunia blogging. Melihat blog saya yang menurutnya cukup menarik, saya diminta untuk mengikuti kompetisi membuat blog tingkat nasional (seluruh SMPIA). Awal tahun 2010, saya masuk ke ekskul komputer dan belajar coding dengan Pak Imam. Beberpa trik yang tidak saya ketahui seperti memasukan marquee text, membuat artikel terindeks dengan cepat di halaman Google (saat ini biasa disebut Search Engine Optimization yang disingkat SEO) dan lain sebagainya diajarkan dengan baik oleh beliau. Karena kompetisi blog ini bersifat tim, saya sebagai bagian desain grafis dan teman saya, Ilham, sebagai pengisi konten. Tim kami disebut Tim 1, sedangkan perwakilan dari adik kelas kami (kelas tujuh) disebut Tim 2.
Pada awalnya, saya tidak begitu mengenal dunia blogging. Namun melihat teman-teman ekskul pers yang banyak memiliki blog sendiri sesuai dengan kepribadian mereka masing-masing (ada yang senang fashion, cerita, hingga membuat blognya seperti digital diary) saya ikut termotivasi untuk membuat blog dan menuangkan ide-ide maupun hanya sekedar menumpahkan curahan hati melalui tulisan. Pada saat itu, saya belum memiliki laptop dan hanya bermodalkan flashdisk ukuran 2gb serta Rp10.000 setiap harinya untuk pergi ke warnet. Lumayan, setiap pulang sekolah dari pukul empat sore hingga pukul delapan malam (dulu kalau di warnet, Rp10.000 sudah dapat durasi empat jam untuk internetan) saya mempelajari dasar-dasar struktur kode dan templates melalui tutorial dan blogwalking untuk melihat referensi blog orang lain. Pada saat itu, saya masih menggunakan kode xml dan html4 (kalau sekarang sudah ada html5, hehe).
Setiap sore hingga malam, saya habiskan waktu untuk blogging. Ibu saya selalu mengingatkan untuk tidak pulang terlalu malam (waktu itu saya sudah kelas delapan, jadi sudah diperbolehkan ke warnet). Terkadang Ibu saya ikut menemani ke warnet, sembari membuka email dan bermain facebook. Sesekali beliau mengecek apa yang saya kerjakan (mungkin khawatir anaknya mengakses konten negatif, hehe). Karena menurutnya kegiatan saya cukup positif, maka kegiatan saya tersebut sepenuhnya didukung, bahkan uang jajan saya sering ditambah; kalau-kalau saya ingin ke warnet lebih lama lagi.
Semakin banyak membaca, mencoba, trial, error, penasaran, coba lagi, dan lagi. Berjam-jam saya habiskan di warnet hanya untuk mengotak-ngatik templates agar unik dari yang lainnya. Lalu menulis konten-konten yang saya senangi (saat itu saya sangat senang dengan konten hiburan yang berasal dari Jepang), menjelajahi blog orang lain, menambah widget unik, mencoba kode baru, selalu begitu hingga teriakan anak-anak sebaya saya yang sedang bermain game online seolah tidak terdengar di telinga saya.
Singkat cerita, entah bagaimana, guru komputer saya yang bernama Pak Imam mengetahui bahwa saya aktif dalam dunia blogging. Melihat blog saya yang menurutnya cukup menarik, saya diminta untuk mengikuti kompetisi membuat blog tingkat nasional (seluruh SMPIA). Awal tahun 2010, saya masuk ke ekskul komputer dan belajar coding dengan Pak Imam. Beberpa trik yang tidak saya ketahui seperti memasukan marquee text, membuat artikel terindeks dengan cepat di halaman Google (saat ini biasa disebut Search Engine Optimization yang disingkat SEO) dan lain sebagainya diajarkan dengan baik oleh beliau. Karena kompetisi blog ini bersifat tim, saya sebagai bagian desain grafis dan teman saya, Ilham, sebagai pengisi konten. Tim kami disebut Tim 1, sedangkan perwakilan dari adik kelas kami (kelas tujuh) disebut Tim 2.
Foto: Dokumentasi pribadi. Masih terlihat polos, belum wudhu pakai SK II.
Kalau diingat, saya selalu mau tertawa. Pada saat itu saya sama sekali tidak memiliki basic desain grafis, seperti penggunaan Adobe Photoshop, Corel, Adobe Illustrator dan lain sebagainya. Namun Pak Imam sangat yakin dan selalu meyakinkan saya bahwa saya bisa. Dengan modal minim nan seadanya, saya mendesain header, logo, banner, dan lain sebagainya menggunakan aplikasi bawaan Microsoft, yaitu paint. Data-data blog yang dibutuhkan seperti templates, gambar yang harus diunggah, daftar CSS yang akan saya pasang dan lain sebagainya saya masukkan ke dalam flashdisk 2gb kesayangan saya. Sedangkan Ilham mempersiapkan outline konten yang mungkin saja akan keluar sebagai tema pada saat lomba. Semua persiapan dilakukan begitu cepat. Walau begitu, saya tidak henti-hentinya berdoa agar semuanya lancar; tidak begitu berharap menang, namun saya berharap dapat membanggakan setidaknya untuk Ibu saya. Syukur-syukur juga bisa membanggakan sekolah.
Pada saat perlombaan pun, kami berdua cukup santai. Sembari memakan kacang dan cengengesan, sesekali kami menoleh ke oponen kami yang terlihat sangat tegang dan serius. Hal yang saya ingat adalah: kami berdua tidak begitu yakin dengan blog kami, mengingat saingan kami menggunakan software yang sepertinya sudah lebih update dengan yang kami gunakan. Oh iya, sebenarnya aturan mainnya sangat sederhana. Kita membuat blog dari nol, dan bebas memilih antara Blogger dan Wordpress. Boleh membawa kerangka html dari rumah, namun harus disusun di tempat. Tema konten ditentukan pada saat perlombaan, dan durasi yang disediakan maksimal 3 jam. Kriteria seperti isi postingan, kode yang digunakan, serta variasi yang ditampilkan menjadi penentu. Yang saya ingat, suasananya tidak berbeda dengan di warnet; cuma atmosfer nya saja yang lebih serius.
Dan setelah lomba, bagaimana hasilnya?
Foto: Dokumentasi pribadi. Belum kenal yang namanya lip gloss, hehe.
Perasaan tidak sangka, senang, bangga, dan haru. Saat itu yang saya pikirkan adalah tidak sia-sia saya habiskan berjam-jam di warnet dan belajar banyak hal. Tidak sangka bahwa flashdisk 2gb saya sangat berguna. Tidak sangka bahwa desain menggunakan paint pun bisa dapat poin dari juri. Dan yang terpenting; akhirnya saya dapat kembali menyumbang prestasi untuk sekolah dan membawa senyuman untuk Mama yang selalu mendukung hal positif yang saya lakukan.
Semua kenangan ini selalu menjadi motivasi dalam hati. Karena kesibukan ala pelajar; persiapan masuk SMA favorit, membuat saya lengser dari ekskul pers (pada saat saya kelas delapan, alhamdulillah sudah diangkat menjadi ketua ekskul; disebut sebagai pemimpin redaksi) dan jarang menyentuh kegiatan blogging. Postingan mulai jarang saya buat, beberapa kode tidak berfungsi, dan sangat jarang masuk ke dasboard Blogger. Pada saat masuk sekolah menengah atas pun saya sibuk dengan organisasi (klub Jepang dan IT), sibuk membuat acara laiknya event organizer, sibuk ini dan itu. Sampai kuliah, saya juga sibuk kegiatan organisasi kampus (BEM dan Komunitas) dan kegiatan kuliah yang harus menguras pikiran dan tenaga, serta kompetisi ilmiah kampus; ditambah waktu itu saya sempat buka online shop kecil-kecilan.
Sampai akhirnya saya mengumpulkan niat di akhir tahun 2017, tepat dimana saya menyentuh Blogger untuk pertama kalinya; setelah 7 tahun lamanya. Blog ini masih berbentuk blog kosong tanpa apapun. Terbengkalai lagi; hingga akhir 2018 kemarin. Ya, saya sok sesibuk itu selama setahun.
"Tir, kenapa lo gak ngeblog lagi? Ayo asah potensi lo yang dulu."
Kalimat sederhana yang dilontarkan oleh sahabat seperjuangan saya, Amel, menyadarkan saya kembali untuk kembali membuat sesuatu. Sesuatu yang mungkin kecil, namun dengan harapan dapat bermanfaat. Sesuatu dimana saya dapat bebas memberikan pandangan dan perspektif dengan percaya diri. Dengan melihat kembali sedikit yang telah saya capai membuat saya berpikir, saya harus memberi lebih.
Dengan waktu yang singkat, sekitar akhir November 2018, saya memantapkan niat untuk membuat semuanya dari nol. Ya, homepage lama saya telah saya hapus (walaupun terakhir kali saya cek, tidak sangka PV nya sudah ratusan ribu, hehe), membuat akun baru, membuka lembaran baru. Walaupun sudah mulai lupa beberapa tekniknya, selalu ada Google yang menjadi guru setia untuk mengajarkan kapanpun dan dimanapun, kan? Hehe.
Dan yang paling utama; saya ingin kembali berkarya. Menjadi saya yang lebih baik dari sebelumnya. Menjadi saya yang dapat memberikan senyuman dan manfaat bagi banyak orang. Dan mudah-mudahan, blog ini menjadi salah satu jalannya.
Terima kasih sudah berkunjung di zona Mur!
-Murenzonio-
40 comments
Bersejarah berrati mbak ini, hehee
ReplyDeleteayo mbak semangat lagi hehe
Hanya sekedar pengalaman kecil hehe
DeleteSama-sama mas, semangat juga :)
Hehe, jadi inget pertama kali belajar ngeblog di warnet juga, pulang sekolah bisa sampe jam 8 - 10 malem baru balik ke rumah padahal jarak rumah - warnet cukup jauh. Dulu lebih seneng belajar html nya daripada tulisannya. Semangat terus, semoga istiqomah. Aamiin.
ReplyDeleteWah, sama juga kita... dulu kadang saya sampai jam 12 malam (kalau Ibu lagi ke luar kota, hehe) cuma karena warnetnya hanya beberapa blok dari rumah jadi tidak jauh. Yang di otak-atik juga hanya html nya, menulisnya hanya sekedar hehe
DeleteAamiin, semangat juga!
Sekarang udah bosen ngotak-atik htmlnya tapi belum paham juga script struktur program dasarnya blogspot. Haha, malah pindah haluan ke nulisnya. Hehe, emang kudu belajar terus.
DeleteSebenarnya struktur blogspot lebih mudah untuk disesuaikan, cuma tantangannya memang tergantung dari creator nya. Kalau kodenya dicampur-aduk lumayan berisiko...
DeleteBenar, selain templatesnya, penulisan itu juga penting. Sama-sama masih belajar juga :)
Yang penting rajin2 backup templates, nanti kalau rusak tinggal balikin lagi ke setingan terakhirnya. Hehe
DeleteNah itu kadang penyakit malas nya suka muncul, apalagi harus copas ke notepad beberapa kali hehehe
DeleteYaelah barang neken tombol Ctrl + C sama Ctrl + V aja semalas itukah? Hahaha. Lanjut lah belajar trus, semangat terus. Hehe..
DeleteMalas hapus hasil back up-an nya ehe ehe ehe :D sama-sama, semangat juga yaaa
Deletewahh hebat nih kakak ngeblognya dah lama yaa.. kalau saya sih awalnya cuma biar ga jenuh dan ada kesibukan aja.. eh keterusan ampe sekarang , heheh semangat ngeblog !
ReplyDeleteSangking udah lamanya jadi harus banyak belajar lagi 😀 Bagus mba, pertahankan konsistensinya. Semangat juga ya :)
Deleteseneng banget di sekolahnya udah dikenalin coding, waktu SMA dulu sekolahku baru aja dikenalin word paling tinggi adobe illustator lah maklum anak pesantren hahaha
ReplyDeleteakupun waktu kuliah juga sibuk sendiri di dunia kampus, menyesal aku tuh kenapa gak sibuk ngeblog hahaha
Sebenarnya pengenalan coding hanya untuk ekskul komputer aja mba, kalau materi pelajarannya belum. Malah waktu SMA, saya belum pernah dikenalin sama Adobe Illustrator :")
DeleteSama banget mba! Padahal saya buat akun ini udah dari jaman kuliah, tapi emang tekadnya baru ketuk palu akhir tahun, jadi agak menyesal kenapa ngga dari dulu :")
Selamat aktif kembali ngeblognya, kak. Semoga sukses nantinya.
ReplyDeleteDesain foto saat memenangi lomba, keren hasilnya.
Terima kasih :) semoga sukses juga ya.
DeleteKereen...lanjut terus dik. Jadikan dunia tempat yang lebih baik dengan berbagi tentang apa saja.
ReplyDeleteTerima kasih Kang, sambil berbagi sambil belajar juga. Saya masih harus banyak belajar supaya yang saya bagi bisa bermanfaat :)
DeleteNgeblog adalah salah satu caraku untuk terus mengasah kreativitas, berkarya yang positif, dan menyebarkan hal-hal positif juga.
ReplyDeleteSemangat yaaah. Semoga lilin semangatnya terus menyala.
Mari terus berkarya. Paling seneng melihat semangat anak muda yang menebarkan hal positif seperti ini :)
GoodLuck
Setuju! Aamiin, sama-sama semangat dalam berkarya. Saya juga masih harus banyak belajar. Good luck juga :)
DeleteKeep semangat nge-blog-nya yaaa...!!
ReplyDeleteJangan ditinggal lagi...blognya keren gitu...
Terima kasih Mba, semangat juga ya. Mudah-mudahan bisa konsisten :")
Deleteayuk mbak semangat ngeblog lagi. Buat saya ngeblog ini memang me time terbaik yang menyennagkan. apalagi ketemu banyak teman baru
ReplyDeleteBener banget Mba! Bisa jadi mood booster juga, apalagi membaca komentar-komentar yang memotivasi dan bisa dapat teman baru :) Semangat juga ya Mba
Deletemalah penasaran sama blognya yang dulu, isinya kayak gimana saat sekolah. Aku juga sekolah sempat belajar tapi gak begitu mudeng. Baru deh kesini-sini tau. Welcome To Blogging mba :)
ReplyDeleteSampai sekarang pun saya masih harus banyak belajar, karena mulai dari awal lagi (dan udah lama tidak blogging). Terima kasih Mba, tetap semangat ya nulisnya :)
Deleteselamat datang kembali di blogger :), tapi salut banget waktu smp ke warnet buat belajar desain template blog, saya dulu kalo ke warnet cuma mainan facebook, dan juga friendster :D
ReplyDeleteTerima kasih :) Ah, saya juga dulu sambi dengan main facebook kok. Cuma facebooknya juga jadi media untuk tanya-tanya seputar blogging dan nulis hehehe :D
DeleteSemangat ngeblog kembali mbak. Jadi inget pertama kali ngeblog dulu buat bikin diary. Kalau dibaca2 lagi jadi malu sendiri, hehe.
ReplyDeleteTerima kasih Mba, semangat juga. Hehe memang masa lalu itu indah dikenang ya, terkadang sedikit menggelikan :D
DeleteKeren, udah kenal blog sejak SMP. saya mah SMP masih gaptek. hehe..
ReplyDeletebtw, kita eskul nya sama ya, mading. tapi saya pas jaman sma sih ikutan eskul mading + majalah sekolah. dari situ makin suka sama dunia tulis menulis..
Waktu itu lagi tren juga soalnya punya blog hehehe
DeleteWah samaan! Waktu SMA saya ikut Jurnalistik, tapi menarik diri secara perlahan karena kegiatannya kurang terarah. Jadi waktu SMA saya fokus di Ekskul Jepang dan IT... makanya makin terbengkalai deh tulisannya huhu
OMG TIARAA!! Welcome Back to the Blogging world! I'm so proud of you Tir, asli lo keren banget! Jadi inget zaman2 dulu pas masih SMP suka blogwalking dan bikin blog awards gtu padahal kontennya masih lebih ke Digital Diary dan malu kalau mengingat betapa alaynya tulisan2 pas dulu wkwkw. Let's keep blogging!~ Seneng banget pas tahu lo balik ke dunia blogging ini, kita teman seperjuangan blogging dr SMP hihihi
ReplyDeleteThank you tif! I'm inspired by your blog too, keep blogging lah! Hahahaha kalau sekarang udah jarang ya yang buat blog awards gitu :D
DeleteKeren bangeeetttt, ayo semangat menulis, saya suka baca tulisan-tulisannya.
ReplyDelete10 tahun lalu, saya juga suka main di warnet, tapi cuman main medsos aja dong hahaha
Ngeblognya sesekali aja, kalau ga salah dulu masih pakai multiply.
Saya malah sama sekali gak punya background dunia kepenulisan, selain saya suka menulis.
Makanya ya tulisan saya sama sekali jauh dari tatanan kata-kata penulis handal wkwkwkw
Ayo semangat, bangun blog ini jadi blog yang bakal dicari banyak orang setahunan ke depan :)
Masih berusaha dalam mengatur waktu nya nih Mba Rey, karena masih bekerja, kuliah, urus rumah dan sekarang blogging :") jadi kadang suka keteteran
DeleteWah iya dulu yang hits itu Friendster, Myspace, Multiply, dan Livejournal. Lalu setelah masuknya Facebook, Twitter, dan Tumblr, jadi mulai ditinggalkan deh
Saya malah suka gaya penulisan Mba Rey, seperti seolah-olah sedang mengobrol dengan pembaca dan sangat mudah dipahami. Aamiin Mba, semoga Mba Rey juga sukses selalu ya! :)
Kala SMP sudah berprestasi gitu subhanallah. Salut banget. Soalnya kala tahun 2008 saya nikah bulan Desember dan jadi mamah tahun 2009. Perjalanan panjang tentunya karena sejak SMP, SMU, lalu kuliah tetap beraktivutas.
ReplyDeleteDulu juga saya ke warnet, 2 jam 5 ribu. 4 jam 10 ribu. Sekatrang mah tak cocok karena sudah jadi mamah dan istri jadi cuma bisa kerja di rumah.
Kadang kangen suasana warnet, he he.
Syukurlah Mbak Mur punya mama yang mendukung banget bahkan menemani, itu penting agar anak gadisnya bisa dijaga dengan baik. Duh, saya kalah jauh di masanya. Gak begitu paham dunia blog dan serius garap blog setelah bisa internetan di rumah pada tahun 2014, sayang sempat terhenti.
Sekarang, mari mulai lagi lembaran barunya dengan semangat baru yang lebih baik.
Tak mengapa hiatus lama sebab segalanya akan bisa terbuka. Blog mah butuh niat dan usaha. Mari.
Warnet yang murni menyediakan internetan untuk keperluan kantor (sekedar browsing, print, dll) sekarang sudah mulai jarang ditemui Mba, kebanyakan memang diset khusus untuk gaming. Jadi makin riuh sama teriakan anak-anak tanggung, hehe.
DeleteAlhamdulillah Mba, semua orang pasti punya proses hidup masing-masing. Ini hanya pencapaian kecil, belum seberapa dibanding pengalaman hidup Mba Rohyati hehehe. Setuju :)
Waaa jadi inget saya juga dulu ikutan eskul jurnalistik jugaaa... motivasinya cuma biar nama saya mejeng di majalah sekolah hahah :D
ReplyDeleteKeren sekali mbak udah berprestasi sejak SMP ^^b
Ada kebanggaan tersendiri yaa, apalagi kalau tulisan kita dimuat di majalah dan ada nama kita heheheh :D
DeleteTerima kasih mba, senang sudah dikunjungi :)
Thank you for visiting my blog! Your comment would definitely help this site to get better :) To make things easier, please consider:
1. Every comment that contains spam, bot, racism, hate speech, and advertisement will be deleted.
2. Active link will be deleted. As suggestion, use your Google/Blogger account and I will visit your web page back.